Indeks
Berita  

Unsam Langsa Gelar Pelatihan Pemberdayaan Petani Cocopeat dan Cocofiber

INFOSA.ID|LANGSA– Tim Pengabdian kepada masyarakat (PKM) Universitas Samudra Langsa memberikan pelatihan Pengembangan Pedesaan Melalui Ekonomi Lingkaran: Pemberdayaan Petani Melalui Produksi Cocopeat Dan Cocofiber Kecamatan Seruway-Aceh Tamiang.

Pelatihan tersebut berlangsung di Balai desa Sukaramai Dua, Selasa (27/08/2024) yang didampingi oleh Datok (Keuchik) Tri Eryanto,S.Ag.

Ketua Tim PKM Universitas Samudra, Dr. Fazri, ST, MT, mengatakan, Desa Sukaramai Dua mempunyai potensi sumber daya alam berupa perkebunan kelapa, khususnya di dusun desa kelapa lima milik warga setempat.

Perkebunan kelapa milik warga ini menghasilkan buah yang cukup banyak, sehingga memiliki limbah sabut kelapa yang banyak pula.

Kegiatan PKM ini didukung oleh anggota Tim yaitu Dr. Ir. Muhammad Amin, ST, MT, IPM, ASEAN Eng, dan Tri Mustika Sarjani, S.Pd.,M.Pd serta dibantu para mahasiswa.

Dalam upaya mendukung pengembangan ekonomi berbasis lingkungan dan pemberdayaan masyarakat desa, kegiatan ini berfokus pada optimalisasi limbah kelapa menjadi produk bernilai ekonomi tinggi, yakni cocopeat dan cocofiber.

Kedua produk ini memiliki nilai jual yang tinggi, terutama sebagai media tanam organik dan bahan baku untuk berbagai industri.

Ketua tim pengabdian, Dr. Fazri, ST, MT, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan baru bagi petani sekaligus memperkenalkan konsep ekonomi lingkaran.

Implementasi teknologi pengolahan yang dilakukan tidak hanya meningkatkan nilai tambah produk lokal, tetapi juga memperkuat ekonomi lingkaran di desa, di mana sumber daya lokal dimanfaatkan secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat.

“Dengan mengolah limbah kelapa menjadi cocopeat dan cocofiber, petani tidak hanya mengurangi limbah yang ada, tetapi juga dapat meningkatkan pendapatan mereka melalui penjualan produk-produk ini,” ungkap Dr. Ir. Muhammad Amin, ST, MT, IPM, ASEAN Eng, sebagai anggota tim pengabdian.

Sejumlah ibu-ibu petani lokal sangat antusias mempelajari cara baru dalam mengolah limbah kelapa yang selama ini hanya menjadi sampah organik tak termanfaatkan. Melalui bimbingan langsung dari tim pengabdian, para petani diajarkan cara menggunakan mesin pengolah sabut kelapa yang telah diimplementasikan di desa mereka.
Cocopeat, yang dihasilkan dari serat kelapa, dapat digunakan sebagai media tanam yang ramah lingkungan, sementara cocofiber dapat digunakan untuk berbagai keperluan industri seperti bahan baku pembuatan matras, sikat, dan geotekstil. Produk-produk ini memiliki permintaan pasar yang tinggi, baik di dalam negeri maupun di pasar internasional.

Selain pelatihan teknis, tim pengabdian juga memberikan pendampingan kepada para petani untuk membantu mereka memahami aspek pemasaran dan pengelolaan usaha. Hal ini bertujuan agar para petani dapat mandiri dan mengelola usaha mereka dengan lebih profesional.

Salah seorang petani yang mengikuti pelatihan, Bapak Ahmad, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada tim pengabdian.

“Kami sangat terbantu dengan pelatihan ini. Sekarang kami tidak lagi membuang limbah kelapa begitu saja, tetapi bisa mengolahnya menjadi produk yang bernilai. Harapan kami, usaha ini bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi keluarga kami,” ujarnya.(**)

Exit mobile version