Indeks
Berita  

SMSI dan Bank Aceh Syariah Diskusikan Kondisi Kekinian Perusahaan Media Massa di Aceh

INFOSA.ID: Seiring perkembangan era digital saat ini, tak terkecuali perusahaan media siber, namun kurang didukung oleh modal yang mapan.

Mencermati fenomena tersebut, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Aceh menggelar diskusi publik menyoal ‘Nasib Perusahaan Media Massa di Aceh, berlangsung Rabu (27/4/2022) di Banda Seafood, kawasan Simpang Lima Banda Aceh.

Dalam diskusi publik yang menggandeng Bank Aceh Syariah dihadiri sejumlah Pemred dan Pemilik Perusahaan di Banda Aceh dan Aceh Besar.

Ketua SMSI Aldin NL menggambarkan saat ini banyak perusahaan yang menjerit karena kekurangan modal, selain akibat pandemi covid-19 yang melanda negeri ini, mau tidak mau pemilik harus putar otak supaya perusahaannya tetap jalan.

Ditambahkan Aldin, kita lihat sekarang banyak perusahaan media yang melakukan efesiensi dengan mengurangi jumlah karyawan, bukan hanya media media baru lahir tapi juga media media yang sudah maju dan besar”.

“Untuk itu perlu dicari formulasi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut,” ujar Aldin.

Salah satunya menjajaki kerjasama dengan pihak perbankan.

“Pihak Perbankan, Bank Aceh Syariah misalnya, bisa memberikan pinjaman modal untuk perusahaan media, ” papar Aldin.

Direktur Utama Bank Aceh Syariah, Haizir Sulaiman (kiri) berbicara tentang kondisi kekinian dunia perbankan dan permodalan bagi perusahan mediamassa.(foto: infosa.id- saifuddin ali)

Sementara Direktur Utama Bank Aceh Syariah Haizir Sulaiman menyambut baik diskusi ini dalam menyikapi kondisi perusahaan media massa di Aceh.

 

“Perlu sama sama kita cari solusi untuk membantu rekan rekan media karena selama ini media juga banyak membantu Bank Aceh Syariah,” ujar Haizir Sulaiman.

Kondisi ekonomi saat ini bukan hanya perusahaan media massa yang terdampak akibat pandemi dan kemajuan teknologi digital, tapi sektor perbankan juga mengalami hal serupa, ancaman (desruption) datang dari berbagai sisi tanpa diduga, maka perlu kerja ekstra untuk menanggulangi problem tersebut.

Menanggapi usulan penambahan modal untuk perusahaan media massa di Aceh, Haizir mengatakan, tidak menjadi soal, kami tetap membuka peluang itu, namun yang terpenting perusahan media harus dikaji sejauh mana tingkat keberlanjutan kedepannya.

Diskusi Publik tersebut dilanjutkan dengan buka puasa bersama dan shalat magrib berjamaah. (**)

Exit mobile version