Indeks
Berita  

Abah Junaidi: Jangan Membuka Aib Orang Lain, Akibatnya dapat Menghilangkan Kehormatan Diri Sendiri

Imum Chiek Masjid Almunawwarah, Teungku Junaidi Nasruddin .

INFODA.ID|KOTA JANTHO– Pengajian rutin malam Jumat di Balee Beut Meuligoe Bupati Aceh Besar, terus berlanjut. Kamis (26/09/2024) tadi malam, Teungku Junaidi Nasruddin atau lazim disapa Abah Junaidi, selaku pengasuh pengajian, membahas Bab Pelihara Lisan, dengan mengupas Kitab Sirajut Thalibin, karangan ahli tasawuf Syeh Ikhsan bin Dahlan Al Kadiri.

Menurut Abah Junaidi yang juga Imuem Chik Masjid Almunawwarah Kota Jantho itu, perrkataan setiap manusia itu adalah cerminan hati, termasuk terkait aura positif maupun negatif. “Dan janganlah kamu berbicara sesuatu yang dapat menghilangkan kehormatan diri sendiri dan orang lain,” kata Abah yang juga pemimpin Dayah Mahadul Fata Lamkabeu Seulimuem itu.

Ditambahkan oleh Abah, orang yang beriman selalu berkata dengan kebaikan kebaikan. Dia selalu berkata dengan baik. “Jikapun perkataan kita berpotensi menghilangkan kegembiraan orang lain, maka lebih baik diam saja. Karena diam itu kadang malah menjadi emas,” tandas Abah dalam pengajian yang dihadiri 100 an orang jamaah, termasuk Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto SSTP MM selaku tuan rumah.

“Ingat, bahaya lisan itu sangat besar, termasuk tersinggungnya sesama muslim gara gara lisan kita. Karena hal itu termasuk dalam ghibah, walau yang dikatakan benar menyangkut seseorang, namun bisa membuat yang bersangkutan tersinggung dan merasa jatuh kehormatannya,” tutur Abah Junaidi.

Dalam pengajian yang diwarnai diskusi terbuka itu, Abah merinci enam hal yang bisa dikatakan kepada seseorang, walau itu berpotensi menjatuhkan seseorang dimaksud. Namun pokok dari enam hal itu adalah upaya memperbaiki diri serta menjauhkan seseorang muslim dari perbuatan yang berpotensi membuat dirinya hilang muruah atau harga diri. “Intinya, hal itu semata mata untuk menjaga kehormatan dan harga diri sesama muslim,” tutur Abah.

Seperti diketahui Ghibah adalah salah satu perilaku yang dilarang keras dalam ajaran agama Islam. Bahkan, perumpamaan perilaku ghibah seperti memakan daging saudaranya yang sudah mati, seperti terdapat dalam surah Al Hujurat ayat 12, yang artinya, Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa.

Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
Sedikitnya ada lima ayat dalam Alquran untuk menghindari Umat Islam dari perbuatan ghibah.

Dalam pengajian tadi malam juga dibahas rencana jamaah pengajian Balee Buet Meuligoe untuk melaksanakan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Jamah memutuskan untuk melakukan perngatan maulid yang diwarnai dengan tausiyah dan khanduri jamaah itu, pada Kamis (03/10/2024) malam mendatang, atau pada giliran pengajian halaqah Kamis malam minggu depan. [*]

Exit mobile version