INFOSA.ID: Pasca ditolaknya dan tidak lulus kualifikasi dua calon direktur utama yang dikirim sebelumnya, Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki akan merevisi kembali panitia seleksi untuk menentukan calon dirut Bank Aceh Syariah (BAS).
Saat ini ada empat direksi Bank Aceh Syariah (BAS) yang memiliki kemampuan dan integritas dan tanggung jaqab memajukan bank milik pemerintah Aceh tersebut.
Empat nama itu, Lazuardi (direktur bisnis), Bob Rinaldi (direktur operasional), Amal Hasan (direktur dana dan jasa) dan Yusmal Diansyah (direktur kepatuhan).
Berdasarkan aturan di BAS empat nama ini ditentukan oleh komite nominasi yang ada. Namun semua sangat tergantung gubernur sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP).
Mantan dirut Bank Aceh Aminullah Usman mengatakan empat sosok itu semua berpeluang karena mereka berintegritaa dan kapabilitas serta mengetahui dan tahu seluk beluk selama ini di Bank Aceh Syariah.
Aminullah mengapresiasi Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki yang cepat merespon dan menyatakan akan membentuk
(Pansel) ulang, untuk menjaring balon kandidat Dirut Bank Aceh, pasca ditinggalkan posisi itu oleh Haizir Sulaiman yang telah habis masa baktinya terhitung tanggal 8 Agustus 2022 lalu.
Tidak Tranaparan
Diberitakan sebelumnya, dua calon direktur utama PT Bank Aceh Ayraiah (BAS) yang diusulkan tidak lulus kualifikasi dan penolakan dua nama yang diusulkan sebelumnya, seperti disampaikan oleh pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh, Selasa (18/10/2022) kemarin.
“Ini akibat panitia seleksi (Pansel) yang notabene adalah jajaran Komisaris Bank Aceh, tidak transparan kepada jajaran pemegang saham secara menyeluruh”, ujar Aminullah.
“Memang kita tahu jika pemegang saham pengendali (PSP) adalah Pemerintah Aceh dalam hal ini Gubernur yang secara ‘ex officio’ direpresentasikan pada posisi Komisaris Utama yaitu Taqwallah yang kala perekrutan masih berposisi sebagai Sekda Aceh.
Tapi bagaimanapun tentu juga harus dikomunikasikan dengan pemegang saham lain. Dan lebih elegant jika diaplikasikan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),” kata Aminullah. (**)
